System pemerintahan Hosni Mubarak yang otoroteriter menciptakan Negaranya aman dan berkuasa selama tiga decade, namun, dibalik kulit luarnya yang nampak aman itu,kemiskinan Rakyat Kairo yang menjadi Faktor utama Rakyatnya“marah”
Inilah salah satu potret kemiskinan potret kemiskinan Negeri Fir,aun tersebut
Kemiskinan yang melilit warga Kairo Mesir, memaksa mereka melakukan berbagai cara, terutama pasangan muda. Salah satunya adalah menjual organ tubuh berharga yang mereka miliki, tak terkecuali organ tubuh seperti ginjal.
Kiat ini dilakukan pasangan Abdel-Rahman Abdel-Aziz dan istrinya, yang menjual ginjal mereka untuk menambal keperluan hidup sehari-hari. Tahun lalu mereka menjalani operasi di sebuah rumah sakit kecil swasta. namun, kemiskinan tak juga meninggalkan mereka.
Bahkan tubuh mereka sangat rapuh setelah menjalani operasi tersebut. Sehari-hari, keduanya hanya bisa berbaring di atas tempat tidur tanpa bisa berbuat apa-apa. Biaya perawatan pasca operasi pun sudah tidak ada.
Kiat ini dilakukan pasangan Abdel-Rahman Abdel-Aziz dan istrinya, yang menjual ginjal mereka untuk menambal keperluan hidup sehari-hari. Tahun lalu mereka menjalani operasi di sebuah rumah sakit kecil swasta. namun, kemiskinan tak juga meninggalkan mereka.
Bahkan tubuh mereka sangat rapuh setelah menjalani operasi tersebut. Sehari-hari, keduanya hanya bisa berbaring di atas tempat tidur tanpa bisa berbuat apa-apa. Biaya perawatan pasca operasi pun sudah tidak ada.
“Bila ada yang memberitahu kami, bahaya operasi tersebut, saya tidak akan melakukannya,” terang Abdel-Aziz, yang sudah terlihat lebih tua diumur yang masih 24 tahun itu.
Selama bertahun-tahun penjualan organ tubuh secara ilegal marak di Mesir. Minimal uang senilai 2.000 dolar Amerika, atau sekitar Rp 24 juta bisa langsung didapatkan. Ini merupakan cara cepat untuk mengatasi kemiskinan maupun melunasi utang.
Di kafe-kafe pinggir kota, para ‘donatur’ dadakan ini dicari oleh para pekerja laboratorium. Saking banyaknya permintaan dari luar negeri, usaha ini berkembang pesat, menjadi pasar gelap. Bahkan menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), Mesir adalah pasar organ paling ramai di dunia.
Di bawah tekanan dunia Internasional, Mesir diminta segera mengeluarkan UU yang melarang penjualan organ tubuh dan mencegah warga asing melakukan ‘wisata transplantasi’ ke negara ini. Negara-negara lain seperti China, Pakistan dan Pilipina sudah mulai melakukan ini. Dikhawatirkan, pasien yang tidak mendapat organ di Asia lari ke Mesir.
Untungnya pemerintah Mesir pada saat itu menunjukkan reaksinya. Parlemen membahas UU yang isinya melarang penjualan organ tubuh manusia, melarang transplantasi pada warga asing, membatasi operasi di Rumah Sakit Umum (RSU). Tak ketinggalan, pelaranggarnya pun diancam hukuman 15 tahun penjara dan denda 180.000 dolar AS (Rp 2,16 miliar). Terbukti, pemerintah Mesir menutup dua klinik medis swasta di Kairo, dan menangkap dokter, perawat dan pekerja laboratorium yang melakukan operasi transplantasi organ tubuh secara ilegal. Mereka melakukan pekerjaan ini setelah tengah malam di sebuah rumah sakit yang tidak memiliki fasilitas lengkap untuk melakukan operasi besar tersebut.
“Mereka melakukannya secara tertutup, dan semuanya telah ditangkap. Kami harus mengakui ada masalah mengenai transplantasi organ manusia di negara in,” ujar Abdel-Rahman Shaheen, juru bicara Kementrian Kesehatan Mesir.
Di kafe-kafe pinggir kota, para ‘donatur’ dadakan ini dicari oleh para pekerja laboratorium. Saking banyaknya permintaan dari luar negeri, usaha ini berkembang pesat, menjadi pasar gelap. Bahkan menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), Mesir adalah pasar organ paling ramai di dunia.
Di bawah tekanan dunia Internasional, Mesir diminta segera mengeluarkan UU yang melarang penjualan organ tubuh dan mencegah warga asing melakukan ‘wisata transplantasi’ ke negara ini. Negara-negara lain seperti China, Pakistan dan Pilipina sudah mulai melakukan ini. Dikhawatirkan, pasien yang tidak mendapat organ di Asia lari ke Mesir.
Untungnya pemerintah Mesir pada saat itu menunjukkan reaksinya. Parlemen membahas UU yang isinya melarang penjualan organ tubuh manusia, melarang transplantasi pada warga asing, membatasi operasi di Rumah Sakit Umum (RSU). Tak ketinggalan, pelaranggarnya pun diancam hukuman 15 tahun penjara dan denda 180.000 dolar AS (Rp 2,16 miliar). Terbukti, pemerintah Mesir menutup dua klinik medis swasta di Kairo, dan menangkap dokter, perawat dan pekerja laboratorium yang melakukan operasi transplantasi organ tubuh secara ilegal. Mereka melakukan pekerjaan ini setelah tengah malam di sebuah rumah sakit yang tidak memiliki fasilitas lengkap untuk melakukan operasi besar tersebut.
“Mereka melakukannya secara tertutup, dan semuanya telah ditangkap. Kami harus mengakui ada masalah mengenai transplantasi organ manusia di negara in,” ujar Abdel-Rahman Shaheen, juru bicara Kementrian Kesehatan Mesir.
Demikianlah salah satu potret kemiskinan Warga Kairo Mesir yang di kenal Negeri Fir,aun sekaligus kemiskinan menjadi pemicu Rakyat Kairo Mesir turun ke jalan yang berakibat Rezim Hosni Mubarak jatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar